Kamis, 16 Februari 2012

Colenak

Setiap kali aku pulang ke kampung halamanku kuningan pasti bapaku meminta untuk dibawakan peuyeum Bandung. Harga peuyeum bandung memang murah, 1kg nya sekitar 4rb rupiah (tahun 2011). Dan itu pun masih bisa ditawar jika kita pandai tawar menawar harga. Memang harga nya tidak seberapa, tapi yang bikin aku males beratnya ituloh membawa beberapa kilogram peuyeum dari bandung ke kuningan. Lumayan menguras tenaga. Tapi tak apalah demi bapaku yang menunggu anaknya pulang, aku penuhi semua keinginannya selagi aku masih bisa membahagiakannya. Jurang pun aku terjuni jika memang itu bisa membahagiakannya (mana ada bapa yang seperti itu, hhaha :D)

Peuyeum adalah nama makanan khas bandung. Dalam bahasa Indonesianya peuyeum adalah tape. Bahan utama peuyeum adalah singkong. Nama peuyeum sendiri berasal dari nama proses pembuatannya yaitu dipeuyeum, didiamkan selama beberapa hari agar terjadi proses fermentasi. Dari singkong itu diberi ragi untuk proses fermentasinya. Kemudian di simpan dalam suatu wadah, dan wadah tersebut ditutup dengan kain basah. Simpan dalam ruang gelap hingga beberapa hari. Jika singkong tersebut sudah matang akan tercium baunya, dan singkong tersebut jadi lembek seperti peuyeum- peuyeum yang banyak dijual dipasaran.

Karena rasanya yang sedikit asam dan sedikit manis. Peuyeum pun bisa diolah menjadi makanan yang enak dan cocok untuk lidah orang- orang sunda. Mulai dari goreng peuyeum yang dicelup pake tepung terigu (sama kayak bikin pisang goreng), peuyeum juga bisa untuk isian kolak, dan juga peuyeum bisa diolah jadi colenak. Biasanya bapaku menikmati peuyeum ini dengan cara memakannya langsung ditemani dengan secangkir kopi. Mungkin untuk sebagian bapa- bapa yang lain juga menikmatinya dengan cara seperti ini.

Tapi aku tidak terlalu suka dengan peuyeum yang dimakan langsung. Aku pun  mencoba untuk membuat colenak. Resep colenak ini aku dapatkan dari kakakku waktu dulu dia kuliah di bandung. Nama colenak merupakan kepanjangan dari “dicoel enak”, karena cara makan colenak ini adalah dengan cara dicoel ke gula cair lalu ditaburi kelapa parut.

Bahan- bahan yang diperlukan untuk membuat colenak adalah:
  1. Peuyeum(tape singkong)
  2. Gula merah
  3. Kelapa

Cara membuatnya:
  1. Peuyeum digarang, wajan yang digunakan terlebih dahulu dilumuri dengan minyak goreng agar ketika menggarang tidak menempel ke wajan. Penggarangan dilakukan hingga peuyeum berubah warna menjadi kehitam- hitaman.
  2. Panaskan air lalu masukan gula merah, tunggu hingga gula merah tersebut larut dan mengental.
  3. Parut kelapa secukupnya

Ini dia colenak yang telah aku buat :)

Cara membuatnya sangat mudah sekali, dan bahan- bahan yang digunakan pun sangat sederhana. Sudah dijelaskan diatas bagaimana cara memakannya. Makanya olahan peuyeum ini disebut dengan “Colenak”.

Semoga blog ini bermanfaat bagi teman-teman yang suka bereksperimen memasak. Karena setiap masakan pasti punya cerita. silahkan dicoba :)
semoga hasilnya lebih baik daripada yang aku buat, hhehe


-biruemon

Cilok

Siapa yang tidak tahu cilok?

Mungkin untuk orang- orang bandung dan sekitarnya sudah pernah makan cilok, tapi apakah mereka tahu dari apa cilok dibuat? dari namanya saja sudah ketahuan "cilok", kata orang bandung itu adalah kepanjangan dari aci dicolok.

Ternyata sangat gampang untuk membuat cilok. Bahan- bahannya pun sangat sederhana. Bahan utamanya adalah aci atau dalam bahasa indonesianya tepung kanji. Kali ini aku mencoba bikin cilok, dengan resep yang dikasih dari saudara sepupuku.

Bahan utama untuk membuat cilok adalah :
  1. Tepung Kanji
  2. Tepung Terigu
  3. Bawang daun diiris kecil2
  4. Bumbu halus : bawang putih, merica bulat, dan garam. Semua bumbu dihancurkan pake ulekan.

Cara bikinnya:
  1. Campurkan tepung kanji dan tepung terigu, nah untuk takarannya kata sepupuku sih dikira- kira aja. ngga ada takaran pasti (soalnya dia nya juga ngga tau, hhaha :D) yang pasti tepung kanji harus lebih banyak daripada tepung terigunya.
  2. Masukan bumbu halus yang uda dihancurkan ke campuran tepung kanji dan tepung terigu tadi, kita sebut campuran ini adalah adonan.
  3. Masukan juga irisan bawang daun ke adonan itu.
  4. Aduk- aduk hingga tercampur, lalu masukan air hangat ke adonan kira- kira 200ml air (1 gelas).
  5. Aduk lagi hingga merata, sehingga bisa dicetak bulet- bulet kayak cilok.
  6. Didihkan air, tunggu hingga mendidih. Lalu masukan adonan yang udah dibentuk jadi cilok itu ke air yang udah mendidih
  7. Biarkan hingga matang, ciri- ciri kalo cilok itu udah matang yaitu mengambang di air
  8. Kalo udah matang, angkat lalu saring, dan tiriskan
  9. Nah untuk bumbu luarnya (buat coeleunnya) bisa pake bumbu pecel ato bisa juga pake saus. tergantung selera mau yang mana.

Nah ini dia cilok yang udah berhasil aku buat, meskipun hasilnya rada aneh, hhaha :D
 

Pas aku coba, waw enak juga. Tapi kok ngga kayak cilok seperti biasanya yang dijual sama mamang SD. Bentuknya aja ngga bulat kayak cilok, malah pada gepeng. Ini lebih mirip mpek- mpek. Aku coba deh ciloknya di goreng satu, trus aku makan. Eh ternyata enakan di goreng. Aku goreng semuanya deh. ternyata emang bener lebih mirip mpek- mpek. hhaha :D

Nah ini cilok yang aku goreng, hasilnya sperti ini
 
 
Semoga blog ini bermanfaat bagi teman-teman yang suka bereksperimen memasak. Karena setiap masakan pasti punya cerita. silahkan dicoba :)
semoga hasilnya lebih baik daripada yang aku buat, hhehe


-biruemon

Mie Gulung Nasi

Aku adalah seorang mahasiswa di salah satu politeknik negeri di Bandung. Sekarang aku sudah masuk tingkat 3, dan sedang melakukan PA (Proyek Akhir). Insya Allah Bulan September 2012 aku wisuda, Amin.

Namanya juga mahasiswa, duit masih dikirim dari orang tua. Duit yang dikasih orang tua pun tidak banyak. Cuma cukup buat makan selama sebulan dan kebutuhan perkuliahan. Tapi bulan kemaren banyak banget pengeluaran buat perkuliahan. Berhubung kemaren lagi bikin laporan KP (Kerja Praktek), jadi banyak banget uang yang dikeluarin buat ngeprint laporan KP, soalnya banyak banget revisi (dosen yang ngerevisinya rese). Jadi kepaksa uang buat makan pun jadi kepake buat laporan KP. (Maklum belum punya printer)

Akhir bulan pun jadi cekak, duit tinggal beberapa lembar seribuan. Tanggal 1 masih beberapa hari lagi. Minta dikirim uang sekarang pasti banyak ditanya (males banget). Untung aku tinggal di bandung ngga ngekost, aku tinggal di rumah keluarga tetehku. Rumahnya lumayan deket sama kampus. Tadinya aku mau minta uang ke tetehku, “ahh, pasti ngga bakal dikasih. Mau minta juga malu.” kataku.

Perutku udah bunyi kelaperan, kriiiik kriiiiiiiik krrriiiiiuk. Ya udah lah makan aja di rumah, mudah- mudahan ada makanan. Pas aku buka kulkas, wah ternyata ngga ada apa- apa. Biasanya ada daging ayam sama ikan, tapi ternyata udah abis. Tanggal tua memang mengerikan. Aku pun membuka lemari makanan, wah ternyata ada mie sama sosis. Tapi aku mual makan mie terus. Lalu aku pun mencoba untuk bereksperimen dengan mie ini.

Aku mengumpulkan bahan makanan yang ada : nasi putih, mie, sosis, cabe, sama telur (beli ke warung, untung masih ada duit lembaran seribu :D). Tadinya aku mau bikin mie telur dadar, ah tapi bosen. Lalu bikin apa yaa? Kelamaan mikir, makin laper aja. Diam sejenak dan melamun beberapa menit, dan munculah ide membuat Mie gulung nasi.

Bahan yang diperlukan:
  1. Mie rebus atau goreng juga boleh, yang penting mie
  2. Nasi putih
  3. Telur
  4. Sosis
  5. Cabe (biar ada sensasi pedasnya)

Cara membuatnya begini nih:
  1. Rebus terlebih dahulu mie. Yang aku gunakan adalah mie rebus. Kalo udah mateng, angkat lalu tiriskan. Bumbu mie jangan dimasukan yaa.
  2. Kocok telur, lalu masukan bumbu mie ke dalam kocokan telur ini. Untuk minyak mie nya jga boleh dimasukan boleh jga ngga dipake. Sesuai selera saja.
  3. Potong kecil- kecil sosisnya. Sosis ini dipake buat isi nasi, biar ngga monoton jadi aku pake isian sosis. Ngga pake isian jga gpp, ttep enak kok :D
  4. Mie udah siap, telur juga  udah siap, sosis udah selesai dipotong- potong. Lalu kita siapkan bahan utamanya yaitu nasi putih. Nasi putih ini kita kepal- kepal, ukurannya bisa disesuaikan dengan selera. Sebelum nasi dikepal, masukan dulu potongan sosis ke dalam nasi tersebut, lalu dikepal- kepal, hingga membentuk bola.
  5. Kemudian nasi kepal tersebut kita lilit dengan mie yang sudah ditiriskan. Hingga permukaan nasi tersebut tidak terlihat karena terlilit dengan mie (inilah bagian yang paling susah, karena lilitannya suka terbuka kembali)
  6. Setelah selesai dengan bagian melilit dengan mie, lalu masukan hasil tersebut ke dalam telur yang sudah dibumbui dengan bumbu mie. Lumuri dengan telur, hingga meresap kebagian dalam nasinya.
  7. Panaskan minyak, lalu masukan mie gulung nasi tersebut ke dalam minyak yang sudah panas. Jika hasilnya sudah kecoklatan, maka itu tandanya mie gulung nasi udah matang. Angkat lalu tiriskan.
  8. Tambahkan cabai sebagai penikmat ketika dimakan.
  9. Bisa juga ditambah kecap dan sambal, sesuai selera.

Ini dia hasilnya “Mie Gulung Nasi” yang sudah aku bikin :)
 

Untuk sebagian mahasiswa yang ngekost mungkin bosan dengan memakan mie terus jika akhir bulan tiba. Menu ini merupakan terobosan baru bagi yang menjadikan mie sebagai makanan utama. Semoga hasil yang dicoba bisa memuaskan bagi anda- anda yang tidak takut dengan sesuatu hal yang baru.
Semoga blog ini bermanfaat bagi teman-teman yang suka bereksperimen memasak. Karena setiap masakan pasti punya cerita. silahkan dicoba :)
semoga hasilnya lebih baik daripada yang aku buat, hhehe
-biruemon